Laman

17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2016

25 Januari 2011

Kontribusi Manajemen Spiritual dalam Bisnis

Spiritual management merupakan sebuah konsep terpadu antara manajemen modern dengan nilai-nilai spiritual (nilai-nilai suci dan nilai-nilai ketuhanan). la dibangun dan digerakkan secara terpadu dengan landasan nilai-nilai spiritual. Spiritual management paling tidak telah memberikan tiga jenis kontribusi bagi kemajuan praktik bisnis dan manajemen. Pertama, dimensi spiritualitas memberikan fondasi yang kuat untuk membangun integritas moral yang kokoh bagi para pelaku bisnis (kru, pengusaha, kaum profesional).


Kontribusi yang kedua berkaitan dengan pengembangan etos kerja yang berorientasi pada kemajuan dan keunggulan kinerja (excellent performance). Dimensi spiritualitas semestinya mampu dijadikan pendorong yang kuat untuk menancapkan motivasi dan etos kerja yang selalu mengacu pada prestasi terbaik. Dalam konteks ini mestinya ada kesadaran kuat untuk menjalankan "teologi kerja" atau sebuah niatan suci untuk selalu menganggap pekerjaan kita sebagai sebuah ibadah danbentuk pengabdian kita pada Tuhan Yang Maha Esa. Dapat dikatakan dimensi spiritualitas bisa menjelma sebagai sebuah dorongan dari dalam (hati) yang kokoh dan mampu memotivasi kite untuk terus bekerja keras memberikan yang terbaik.

Kontribusi ketiga yang layak disebut adalah potensi sumbangan dimens spiritualitas dalam membangun apa yang kini sering disebut sebagai learnini organization. Tak pelak, hampir semua agama di dunia selalu mendorong pan umatnya untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Dalam Islam misalnya, aya pertama yang diturunkan berbunyi iqra' (artinya, bacalah), sebuah simbolisas yang menekankan betapa pentingnya proses belajar dan menuntut ilmu bag kemajuan peradaban manusia. Dengan demikian, upaya untuk membangur learning culture, mendorong para kru untuk terus merengkuh ilmu. Upay; untuk menumbuhkan knowledge management system, merupakan serangkaiar proses yang senantiasa perlu digerakkan. Sebab, semua ini sesungguhnya merupakan perwujudan dari dimensi spiritualitas kita dan jugabentuk ibadal: kita kepada Yang Maha Mengetahui.

Disarikan dari: buku Menggagas Manajemen Syariah, Penulis A. Riawan Amin dan Tim PEBS FE UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar